Minggu, 01 Mei 2016

RA KARTINI DAHULU, KINI, DAN MASA DEPAN




Raden Ajeng Kartini merupakan seorang tokoh wanita yang memperjuangkan nasib wanita Indonesia pada zamannya. Walaupun begitu, hasil dari semangat juangnya memiliki dampak bagi kaum wanita Indonesia hingga saat ini. Kaum wanita kini mendapat perlakuan yang adil. Kartini berpendapat bahwa dengan diusahakannya pengajaran dan pendidikan bagi perempuan, bukan semata-mata karena ingin disamakan dengan kaum lelaki, namun agar kaum wanita lebih cakap dan terampil dalam melaksanakan kewajibannya terutama sebagai seorang ibu, yang merupakan pendidik utama untuk anak-anaknya kelak.
Pada zaman dahulu, kita tahu bahwa pendidikan hanya diperuntukan oleh kaum laki-laki. Kaum wanita memiliki peran tradisional, yaitu khusus mengurus rumah tangga. Peran wanita seakan akan dibatasi yaitu sebagai pendukung karir suami. Ditambah dengan aturan adat yang masih sangat kuat, peran wanita semakin terbatas karena terikat dengan nilai nilai dalam adat yang mengatur bagaimana perilaku yang pantas bagi wanita pada masa itu.
Wanita masa kini, sangat berbeda dengan wanita pada zaman dahulu. Peran wanita telah bergeser menjadi peran modern yang aktif dan kritis. Kini wanita memiliki hak yang sama dengan pria untuk mendapatkan pendidikan, dan juga kebebasan untuk berkarir dalam bidang apapun. Bahkan di era ini tidak sedikit wanita yang menjadi pemimpin. Sekarang ini sudah banyak politisi wanita yang menjadi anggota MPR, mentri, dan bahkan presiden.  Di sisi lain, wanita tetap mengemban peran sebagai pengurus rumah tangga. Peran ganda ini memberikan tekanan hidup bagi wanita, karena selain menghabiskan banyak waktu dan energi, tanggung jawab ini juga membutuhkan kemampuan pengelolaan yang baik.
Dengan pendidikan dan kesempatan berkarir yang tinggi, wanita di masa depan memiliki kemungkinan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Di masa depan akan ada lebih banyak pemimpin wanita yang bermunculan. Walaupun begitu, wanita akan tetap memegang peranan terbesarnya yaitu sebagai seorang ibu. Sehingga, wanita dituntut agar lebih sigap, aktif, dan kritis dalam menangani berbagai kewajibannya. Wanita di masa depan, akan jauh lebih sibuk, namun lebih kompeten dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, perjuangan R.A Kartini dahulu masih memiliki dampak besar pada peranan wanita saat ini dan masa depan. Merupakan hal yang bagus bahwa wanita disejajarkan dengan pria dalam konteks pendidikan maupun karir. Namun, perlu diperhatikan bahwa wanita juga tidak terlepas dari peran sebagai ibu dan pengurus rumah tangga. Oleh karenanya, wanita harus didukung dengan kemampuan pengelolaan yang baik agar senantiasa dapat melakukan kewajibannya dengan maksimal.

Sifat yang Perlu Dicontoh
Sosok Kartini begitu dalam di kalangan perempuan masa kini, berkat perjuangan beliau kini perempuan memiliki kesamaan hak dalam berbagai bidang. Banyak hal yang memotivasi perempuan masa kini untuk mendapatkan hak-haknya dari R.A. Kartini di antaranya :
1.    Bercita-cita tinggi
Hal ini dapat dilihat dari harapan R.A. Kartini untuk memajukan perempuan masa itu. Beliau mempunyai tekat yang kuat untuk memberikan pendidikan membaca, menulis, menjahit, menyulam, memasak dan sebagainya.
2.    Pantang menyerah
Setelah beliau menikah beliau tetap meneruskan perjuangannya untuk mendirikan sekolah sekaligus menjadi pengajar. Dari hal tersebut dapat kita lihat bahwa semangat beliau tidak putus di tengah jalan hanya karena beliau sudah menikah lantas berhenti berjuang untuk perempuan-perempuan masa itu. Tak terbayangkan jika setelah beliau menikah lalu berhenti mewujudkan cita-citanya mungkin sekarang kaum perempuan belum dapat bersekolah layaknya kaum laki-laki.
3.    Bekerja keras
R.A. Kartini memulai perjuangannya sejak remaja, beliau bekerja keras sampai akhir hayatnya. Dan kini kerja keras beliau dapat kita rasakan dalam jiwa-jiwa perempuan masa kini yang terus bekerja mendapatkan apa yang mereka cari.

Perjungan R.A. Kartini Masa Kini
Sosok R.A. Kartini jaman dahulu telah merasuki kaum perempuan pada masa kini. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kesetaraan gender di antara kaum perempuan dengan kaum laki-laki dalam berbagai bidang seperti berikut :
1.    Kepresidenan
Indonesia pernah dipimpin oleh seorang perempuan pada masa kepresidenan putri presiden Soekarno, Megawati Soekarno Putri. Beliau merupakan preisiden perempuan pertama di Indonesia. Tak ubahnya dengan RA. Kartini, beliau juga memiliki pengaruh besar terhadap negeri ini.
2.    Kementrian
Di dalam tubuh kementrian Indonesia masa kini pun telah muncul semangat jiwa-jiwa RA. Kartini seperti Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan), Retno Lestari Priansari Marsudi (Menteri Luar Negeri), Rini M. Soemarno  (Menteri BUMN), Siti Nurbaja (Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup),  dan yang lain serta para pendahulunya. Mereka semua berperan dalam meneruskan perjuangan RA. Kartini di masa kini.
3.    Pendidikan
Sosok guru kini tidak hanya didominasi oleh seorang laki-laki, masa kini telah muncul guru-guru perempuan yang siap ikut andil dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Mulai dari guru PAUD, SD, SMP, SMA, sampai DOSEN di Indonesia mempunyai guru pendidik perempuan.
4.    Kemiliteran/Kepolisian
Saat ini sering kita melihat seorang tentara atau polisi perempuan, mereka memang perempuan bukan perempuan jadi-jadian. Kesamaan gender telah berkembang sampai bidang ketahanan negara. Itulah jiwa-jiwa Kartini yang tumbuh yang ingin maju dan berkembang meneruskan cita-cita beliau di bidang ketahanan negara.
5.    Rumah tangga
Kepala keluarga masa kini tak hanya seorang laki-laki. Ada kepala keluarga perempuan yang menghidupi anak-anaknya. Kala seorang istri kehilangan suaminya ia harus tetap bekerja untuk menghidupi keluarganya, jika tidak mungkin tak ada sesuap nasi untuk dirinya bahkan anak-anaknya. Di Indonesia kepala keluarga perempuan tak hanya satu tapi sudah banyak dan tersebar dari Sabang sampai Merauke.
6.    Lain-lain
Anda mungkin akan terkejut jika melihat tukang bejak perempuan, tukang ojek perempuan, atlet olahraga perempuan dan yang lainnya yang kesemuanya itu merupakan pekerjaan kaum laki-laki namun dilakukan oleh kuam perempuan. Tapi itu memang ada di Indonesia dan jumlahnya tidak hanya satu saja. Mereka berjuang atas jiwa-jiwa Kartini di garis lain dalam memperjuangkan hihupnya, cita-citanya dan mimpinya.

Teruslah bermimpi,
teruslah bermimpi,
bermimpilah selama engkau masih dapat bermimpi!
- RA.Kartini
 
 
 Sumber :
http://osis-smaipl.weebly.com/kegiatan-osis/wanita-dahulu-kini-dan-masa-depan
http://swarawarga.com/ra-kartini-dahulu-dan-sekarang/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar